SERANG-Penulis dan dosen Sosiologi dari UIN Syarif Hidayatullah Dr. Neng Dara Affiah, M.Si., turut memeriahkan gelaran Harbukfes di Untirta. Pada hari ketiga kegiatan, Rabu, 15 Mei 2024, aktivis perempuan yang kerap disapa Teh Neng ini membicarakan buku yang telah ditulisnya yakni ‘Kemanusiaan dan Pembaruan Masyarakat Muslim Indonesia’ dan diskusi ini dimoderatori oleh akademisi Untirta Dr. Rena Yulia, M.H.
Teh Neng, dalam paparannya di hadapan pengunjung dan mahasiswa mengatakan betapa pentingnya memiliki landasan berpikir ilmiah, bersungguh-sungguh mengulik ilmu dan mengulitinya dari sumber pertama dan sampai dari yang terbaru. “Itu jihad yang utama bagi para mahasiswa, mengaca diri, untuk mendeteksi diri kita apakah kita sudah baik atau belum. Kalau belum baik maka perbaiki dan optimalkan belajar di kampusnya dan belajarlah sopan santun. Itulah jihad yang utama bagi para mahasiswa, bukan membom diri sendiri atau hal radikal lainnya,” kata Perempuan kelahiran Labuan, Pandeglang ini.
Menurutnya, apa yang terjadi dengan anak muda yang membom dirinya sendiri dengan alasan jihad adalah tidak berani hidup dan hanya berani untuk mati. Sementara menurutnya mati itu tidak ada tantangannya.“Justru yang punya tantangan itu adalah hidup dan hidup yang punya makna adalah memberi kontribusi kepada sesama manusia kepada keluarga atau setidaknya kepada diri sendiri,” tegasnya.(HI/AAP)