Serang — Dalam rangka mendukung penguatan literasi di pedesaan, Tim Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan kunjungan ke dua desa lokus Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Literasi, yakni Desa Kadubeureum dan Desa Pasanggrahan, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Kamis 7 Agustus 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pustakawan Masuk Desa, sebuah inisiatif pengabdian masyarakat dari Perpustakaan Untirta yang bertujuan untuk meningkatkan literasi di wilayah Banten, khususnya desa-desa sekitar kampus. Melalui program ini, perpustakaan menjalin kolaborasi dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), perangkat desa, dan masyarakat untuk memperkuat budaya baca dan pengelolaan informasi. Dalam kesempatan tersebut, Perpustakaan Untirta juga menghibahkan sebanyak 256 eksemplar buku dan 4 rak buku sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan fasilitas literasi di desa.
Hilis, pustakawan Perpustakaan Untirta, menegaskan komitmen kampus dalam mendukung literasi masyarakat desa.
“Perpustakaan Untirta berkomitmen untuk membantu pengembangan literasi desa, khususnya di wilayah sekitar kampus. Kami berharap sinergi antara kampus, pemerintah desa, dan masyarakat bisa terus terjalin,” ujarnya.
Sekretaris Desa Pasanggrahan, Akhyar, memberikan apresiasi atas kegiatan literasi yang digagas mahasiswa dan Perpustakaan Untirta.
“Mudah-mudahan program literasi ini bisa dilanjutkan meskipun masa KKM sudah selesai. Kami berharap dukungan literasi tidak hanya terfokus pada satu TBM saja, tapi juga bisa menjangkau lebih banyak lokasi di desa kami,” tuturnya.
Selain itu, salah satu pengelola TBM, Hj. Mumun selaku pengelola TBM Repeh di Desa Pasanggrahan, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan dan kunjungan tersebut.
“Terima kasih kepada Perpustakaan Untirta. Alhamdulillah bisa kerja sama, mudah-mudahan bisa berlanjut, katanya juga bakal dikasih buku lagi. Komunikasi dan dukungan ini penting, terutama pembinaan TBM dan pengelolaan buku, agar TBM Repeh bisa berkembang” ungkapnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi bersama pengelola TBM, sesi sharing pengelolaan koleksi, serta rencana tindak lanjut pembinaan dan pelatihan literasi desa secara berkelanjutan. (Pustakawan)